Simalungun | Medan88news: Puluhan hektar sawah yg ada di desa seimerbo HT 4 kp baru kecamatan ujung pada terancam alih fungsi, pasalnya kebutuhan air untuk mengairi persawahan sangat sulit, dikarenakan irigasi ditempat ini tidak berpungsi lagi/ hancur/ rusak, apalagi disaat ini dimusim merumput parapetani ditempat ini sulit mendapatkan air untuk mengairi sawah dikarenakan irigasi persawahan tidak berfungsi lagi.
Disamping itu juga beberapa tanggulan sunge sudah rusak/ jebol akibat hantaman banjir, selain itu juga tidak adanya upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki penanganan saluran irigasi tersebut, salah satu petani didesa seimerbo di HT 4 kp baru yg kita temui mengatakan, jambang, saat ini petani di desa kami ini sangat sulit mendapatkan air, untuk mengairi persawahan apalagi di musim merumput saat ini, dikarenakan tidak berpungsi nya irigasi dari sungai sehingga sulit mendapatkan air.
Terpisah salah satu warga setempat yg tidak mau namanya disebut mengatakan, Prihal mengenai kerusakan irigasi ditempat kami ini, sudah bolak balik kami laporkan terhadap pengairan khususnya PSDA pak Gansar selaku pimpinan nya di kecamatan ujung Padang ini, namun sampai saat ini tidak ada penanganan yg serius, sudah hampir satu tahun, jawaban nya cuman, sudah kami laporkan ke Kabupaten Simalungun.
Jika hal ini dibiarkan terus seperti ini tidak menutup kemungkinan para petani di daerah kami ini akan beralih pungsi tanaman, bisa jadi tanam, Kelapa sawit, Pisang, Jagung, Ubi, dll. Karna tanaman ini tidak pala begitu banyak membutuhkan air.
Dan juga kita berharap para petani khususnya didaerah kami ini tidak mengalih pungsikan lahan mereka menanam tanaman keras, harapan kami selaku warga desa seimerbo HT 4 kp baru supaya pemerintah kabupaten Simalungun segera meninjau / bertindak prihal mengenai kerusaka irigasi didaerah kami ini, karna bertani / menanam padi inilah sumber kehidupan kami di desa kami ini.
Penulis: T Sinambela